Formulasi Kajian Tafsir Nusantara
Membedakan sekaligus Mengapresiasi Karya Ulama Nusantara
Abstrak
Artikel ini menghadirkan formulasi Kajian Tafsir Nusantara (KTN) dengan memosisikan khazanah ulama Nusantara sebagai karya yang berbeda, khas dan unik, sekaligus menjadikan kajian atasnya bersifat apresiatif. Upaya ini berdasarkan argumentasi bahwa kehadiran KTN menjadi sarana pengkaji belajar dari karya ulama Nusantara. Oleh karena itu, pengkaji (semestinya) menjadikan karya ulama Nusantara sebagai basis pengembangan keilmuan kajian tafsir. Untuk itu, artikel ini menerapkan paradigma Islam Nusantara dalam mengurai KTN, yang darinya mengungkap beberapa aspek penting pada khazanah tafsir Nusantara. Aspek-aspek tersebut di antaranya aksara-bahasa, penyajian tafsir, metodologis, pemaknaan, dan lainnya. Dari sini, artikel ini mengungkap bahwa dengan memegang prinsip berbeda dan apresiatif, formulasi KTN di sini mengajak para pengkaji lebih kreatif membaca karya-karya ulama Nusantara. Cara baca yang kreatif berarti tidak membiarkan diri terkekang oleh teori, metode maupun paradigma yang telah ada, tetapi pengkaji secara bebas-leluasa berkreasi menunjukkan kontribusi-kontribusi khazanah tafsir Nusantara.